Crescent Grunter

Terdistribusi luas dari pantai Timur Afrika hingga Utara Australia, Filipina dan Cina Selatan. Sering ditemukan pada sungai air payau. Duri pertama dari sirip dorsal dan pada penutup insang sangat tajam dan dapat menusuk. Saat fase juvenil memendam sebagian tubuhnya ke pasir untuk menghindari serangan dari ikan lainnya dan untuk menjaga diri agar tidak terbawa oleh arus [1]. Mampu bertahan dan tidak tertekan saat terjadi peningkatan suhu 2o diatas ~27o. [2]. Telur dijaga dan dikipasi oleh induk jantan [3]. Dapat mencapai panjang 220 mm. D. X hingga XI, A. III, 8 hingga 9. Sisik pada garis lateral 86 hingga 87. Moncong pendek dan tumpul; rahang atas melebar hingga ke bawah mata. Gigi kurang lebih berbentuk taring. Duri dan bagian lembut dari sirip dorsal terpisah oleh takik dalam; duri terbelakang lebih panjang dari duri di depannya [4]. Tulang operkulum terbawah bagian belakang meluas bersebelahan dengan operkulum kibas. Tonggak tulang pelipis terbuka ke dalam dan bergerigi. Warna tubuh bagian atas abu-abu, bagian bawah krem, tengkuk berwarna gelap; kepala, tubuh, dan sirip berwarna putih dan mengkilat berwarna warni. Tiga dari empat garis lengkung berwarna gelap dari tengkuk hingga bagian belakang tubuh, garis paling bawah memotong bagian tengah sirip perut [5]. Memiliki serat otot ledak yang cepat berkontraksi. Serat putih tipe lla pada otot ledak mampu berkedut dengan cepat sehingga dapat menghasilkan suara [6]. Merupakan ikan introduksi untuk membantu kesuksesan pembudidayaan teripang jenis Holothuria scabra yang diserang oleh Isopoda jenis Cymodoce sp. dengan cara memakannya dan mengeleminasinya dalam waktu sepuluh hari [7].