Tarum (dari bahasa Sunda), nila, atau indigo (Indigofera, suku polong-polongan atau Fabaceae) merupakan tumbuhan penghasil warna biru semulajadi. Orang Jawa menyebutnya sebagai tom. Penggunaan pewarna pakaian ini terutama dilakukan dalam penghasilan batik atau tenun ikat tradisional dari Nusantara. Pewarna indigo, sebagai produk dari tumbuhan ini, juga merupakan komoditi perdagangan yang penting.
Tarum digunakan untuk berbagai jenis tumbuhan penghasil warna biru, kebanyakan dari genus Indigofera. Tarum yang sejati adalah I. tinctoria. Warna biru nila diperoleh dari rendaman daun (dalam jumlah banyak). Pokok Akar Tarum (Marsdenia tinctoria) juga sering digunakan sebagai pewarna.
Warna biru dihasilkan dari perendaman daun selama semalam. Setelah itu, suatu lapisan berwarna hijau atau biru akan terbentuk di permukaan. Cairan ini lalu direbus, lalu dijemur hingga kering.
Tumbuhan ini juga sangat baik kerana menyuburkan tanah dan dapat menahan hakisan.
A - B - C - D - E - F - G - H - I - J - K - L - M - N - O - P - Q - R - S - T - U - V - W - X - Y - Z Tarum (dari bahasa Sunda), nila, atau indigo (Indigofera, suku polong-polongan atau Fabaceae) merupakan tumbuhan penghasil warna biru semulajadi. Orang Jawa menyebutnya sebagai tom. Penggunaan pewarna pakaian ini terutama dilakukan dalam penghasilan batik atau tenun ikat tradisional dari Nusantara. Pewarna indigo, sebagai produk dari tumbuhan ini, juga merupakan komoditi perdagangan yang penting.
Tarum digunakan untuk berbagai jenis tumbuhan penghasil warna biru, kebanyakan dari genus Indigofera. Tarum yang sejati adalah I. tinctoria. Warna biru nila diperoleh dari rendaman daun (dalam jumlah banyak). Pokok Akar Tarum (Marsdenia tinctoria) juga sering digunakan sebagai pewarna.
Warna biru dihasilkan dari perendaman daun selama semalam. Setelah itu, suatu lapisan berwarna hijau atau biru akan terbentuk di permukaan. Cairan ini lalu direbus, lalu dijemur hingga kering.
Tumbuhan ini juga sangat baik kerana menyuburkan tanah dan dapat menahan hakisan.
