Rhizostomae atau Rhizostomeae adalah ordo dari ubur-ubur. Spesies dari ordo ini tak memiliki tentakel maupun struktur lain di tepi bel. Sebaliknya, mereka memiliki delapan lengan mulut yang sangat bercabang. Hal ini berbeda dengan scyphozoa lain, yang hanya memiliki empat lengan ini. Lengan mulut ini menjadi menyatu ketika mereka mendekati bagian tengah ubur-ubur. Mulut hewan ini juga dibagi menjadi pori-pori yang terkait dengan selenteron.
Semua spesies ubur-ubur dalam ordo ini dipancing secara komersial untuk konsumsi manusia (baik sebagai makanan lezat dan untuk digunakan dalam ramuan tradisional)[1] dan termasuk anggota familia Catostylidae, Lobonematidae, Rhizostomatidae, dan Stomolophidae.[2][3][4] Ubur-ubur ini biasanya dikeringkan dan/atau diasinkan.[1] Di Tiongkok, yang merupakan negara pertama didokumentasikan menggunakan ubur-ubur sebagai makanan, telah dipraktikkan setidaknya sejak tahun 300 Masehi, [1] tetapi ubur-ubur ini juga umumnya dikonsumsi di Jepang (konsumen terbesar ubur-ubur saat ini), Korea, dan Asia Tenggara.[3][4] Beberapa negara di luar Asia juga mulai menangkap dan mengekspor ubur-ubur ini dalam beberapa dekade terakhir.[1]
Hingga 2007[update], ada 92 spesies yang diakui di Rhizostomeae.[5] Berikut famili yang termasuk kedalam ordo ini:[5][6]
Cassiopea andromeda, famili Cassiopeidae (ubur-ubur terbalik)
Catostylus mosaicus, famili Catostylidae
Cephea cephea, famili Cepheidae
Mastigias papua, famili Mastigiidae
Rhizostoma pulmo, famili Rhizostomatidae
Stomolophus meleagris, famili Stomolophidae
Rhizostomae atau Rhizostomeae adalah ordo dari ubur-ubur. Spesies dari ordo ini tak memiliki tentakel maupun struktur lain di tepi bel. Sebaliknya, mereka memiliki delapan lengan mulut yang sangat bercabang. Hal ini berbeda dengan scyphozoa lain, yang hanya memiliki empat lengan ini. Lengan mulut ini menjadi menyatu ketika mereka mendekati bagian tengah ubur-ubur. Mulut hewan ini juga dibagi menjadi pori-pori yang terkait dengan selenteron.
