Species Code: Th

Pengamatan yang dilakukan di Indonesia oleh Yulianda (2009) Thalassia hemprichii memiliki bentuk daun pipih dan agak pendek melengkung, warna daun hijau agak gelap, panjang daun 5-20 cm, lebar 4-10 mm, rhizome tebal 5 mm, 10-17 tulang daun membujur, ujung daun membulat. Tidak berbeda jauh dengan Thalassia yang berada di Singapura (Anonim, 2008) , lamun jenis ini seperti tali atau melengkung, daun berbentuk sabit (lebar 0,5-1cm dan panjang 7-40 cm, biasanya kurang dari 25 cm). pucuk/ujung tumbuhan ini biasanya bulat dan halus. Daun mungkin tampak berbintik-bintik karena sel tanin yang tampak merah, ungu atau coklat gelap. Memiliki rimpang yang tebal (batang bawah tanah) dengan rentang diameter yang putih atau merah muda 2-4mm. Rimpang memiliki saluran udara dan biasanya memiliki bekas luka simpul yang jelas berbentuk segitiga dengan kelopak daun tegak. Tunas muncul dari rimpang, masing-masing tunas dapat memunculkan 2-6 daun terbungkus dalam kelopak dengan panjang sekitar 3-8cm. Lamun ini memiliki tanaman jantan dan betina terpisah. Bunga-bunga di dasar membentuk tunas dan disembunyikan oleh kelopaknya sampai mereka muncul. Bunga jantan berada pada tangkai panjang, matang dalam bentuk 6 bagian atau lebih. Bunga betina tampak serupa, namun memiliki tekstur lebih halus. Buah berbentuk oval dan berduri, yang mengandung hingga 9 biji kecil.Beberapa studi menunjukkan bahwa bunga T.Hemprichii kurang jarang dari lamun lainnya. Lamun ini juga menghasilkan buah-buahan relatif lebih besar.

Thalassia hemprichii, called Pacific turtlegrass, is a widespread species of seagrass in the genus Thalassia, native to the shores of the Indian Ocean, the Red Sea, and the western Pacific Ocean. Its growth rate increases with CO2 enrichment, and it can tolerate lowered light conditions caused by algal blooms, allowing for it to respond positively to ocean acidification and other disturbances.