Rosichonariefi's bent-toed gecko (Cyrtodactylus rosichonarieforum) is a species of lizard in the family Gekkonidae. The species is endemic to the island of Natuna Besar in Indonesia.[1]
The specific name – rosichonarieforum (masculine, genitive, plural) – is in honor of Rosichon Ubaidillah and Ahmad Jauhar Arief, both of whom are Indonesian scientists.[1]
Small for its genus, C. rosichonarieforum may attain a snout-to-vent length (SVL) of 5.5 cm (2.2 in).[1]
The mode of reproduction of C. rosichonarieforum is unknown.[1]
Rosichonariefi's bent-toed gecko (Cyrtodactylus rosichonarieforum) is a species of lizard in the family Gekkonidae. The species is endemic to the island of Natuna Besar in Indonesia.
Cyrtodactylus rosichonariefi es una especie de gecos de la familia Gekkonidae.[1]
Es endémica de las selvas pantanosas al sur de la isla Natuna Besar (Indonesia). Su rango altitudinal oscila alrededor de 80 msnm.
Cyrtodactylus rosichonariefi es una especie de gecos de la familia Gekkonidae.
Cyrtodactylus rosichonarieforum est une espèce de geckos de la famille des Gekkonidae[1].
Cette espèce est endémique des îles Natuna en Indonésie[1]. Elle se rencontre sur Bunguran.
Le mâle holotype mesure 54,6 mm de longueur standard[2].
Cette espèce est nommée en l'honneur de Rosichon Ubaidillah et d'Ahmad Jauhar Arief[2].
Cyrtodactylus rosichonarieforum est une espèce de geckos de la famille des Gekkonidae.
Cyrtodactylus rosichonariefi adalah sejenis cecak jari-lengkung yang menyebar terbatas di Pulau Bunguran, Natuna. Cecak ini dideskripsi dari dua spesimen yang ditemukan di hutan yang berawa-rawa di selatan pulau itu. Namanya dalam bahasa Indonesia adalah cecak kecil rosichonariefi, atau dalam bahasa Inggris: Rosichonariefi’s Bent-toed Gecko.
Nama penunjuk spesies rosichonariefi diberikan sebagai penghargaan kepada Prof. Dr. Rosichon Ubaidillah, seorang ahli entomologi, dan Ahmad Jauhar Arief; keduanya pernah menjabat sebagai Direktur Museum Zoologi Bogor.
Cecak berukuran kecil; panjang kepala dan tubuh (SVL, snout-vent length) dari satu-satunya spesimen dewasa adalah 54,6 mm. Sisi bawah jari pertama pada tungkai belakang tertutupi oleh 12-13 perisai subdigital lamellae; jari keempat dengan 18-19 lamela subdigital. Iris mata berwarna cokelat kemerahan.
Tubuh relatif kekar; tungkai dan jari-jari pendek, ramping. Punggung dengan deretan 19 bintil-bintil besar (tubercle) yang berlunas kuat; terdapat deretan 34 bintil paravertebral (di antara ketiak depan dan belakang). Sisik-sisik di tengah perut (ventral), di antara lipatan sisi perut (ventrolateral folds) kiri dan kanan, dalam 46 deret. Wilayah prekloakal (di depan kloaka) dengan sisik-sisik yang membesar, namun tanpa pori prekloakal dan tanpa cekungan atau celah prekloakal (precloacal groove). Wilayah femoral (sisi bawah paha) dengan deretan 6 buah sisik femoral yang sedikit lebih besar dan tiba-tiba terputus. Tidak ada deretan sisik-sisik besar di sisi bawah ekor (perisai subkaudal).
Spesimina C. rosichonariefi diperoleh dari lingkungan hutan di sekitar lahan berawa yang sesekali tergenang banjir. Spesimen holotipe ditangkap ketika mencari makan di batang pohon, lk. 1 m di atas tanah. Spesimen yang lain berlari ke lubang-lubang di tanah ketika akan ditangkap.
Holotipe (MZB.Lace.12132 pada koleksi Museum Zoologi Bogor) merupakan hewan jantan dewasa, diperoleh dari Hutan Sekunyam di wilayah Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna.
Cyrtodactylus rosichonariefi adalah sejenis cecak jari-lengkung yang menyebar terbatas di Pulau Bunguran, Natuna. Cecak ini dideskripsi dari dua spesimen yang ditemukan di hutan yang berawa-rawa di selatan pulau itu. Namanya dalam bahasa Indonesia adalah cecak kecil rosichonariefi, atau dalam bahasa Inggris: Rosichonariefi’s Bent-toed Gecko.