Bezli yovuz ilon (Doliophis intestinalis) — aspidlar oilasiga mansub zaharli ilonlarning bir turi. Ma-lakka ya. o. va Sumatradan to Filippinga qadar boʻlgan barcha orollarda keng tarqalgan. Zahar bezi juda yirik, tanasining oldingi 1/3 qismini egʻallagan. Boʻyi 57 sm cha, dumi qisqa, rangi olataroq. Zahari koʻp va kuchli boʻlsada, ogʻzi kichkina boʻlganidan odam uchunxavfsiz. 4 ta turi bor.
Bezli yovuz ilon (Doliophis intestinalis) — aspidlar oilasiga mansub zaharli ilonlarning bir turi. Ma-lakka ya. o. va Sumatradan to Filippinga qadar boʻlgan barcha orollarda keng tarqalgan. Zahar bezi juda yirik, tanasining oldingi 1/3 qismini egʻallagan. Boʻyi 57 sm cha, dumi qisqa, rangi olataroq. Zahari koʻp va kuchli boʻlsada, ogʻzi kichkina boʻlganidan odam uchunxavfsiz. 4 ta turi bor.
Calliophis intestinalis, commonly known as the banded Malayan coral snake, is a species of venomous elapid snake endemic to Southeast Asia.[1]
C. intestinalis is found in Borneo, Indonesia, Java, and Malaysia.[3]
This small species possesses a potent venom, and human fatalities from its bite have been recorded.[4]
Four subspecies are recognized, including the nominotypical subspecies.[3][5]
Nota bene: A trinomial authority in parentheses indicates that the subspecies was originally described in a genus other than Calliophis.
Calliophis intestinalis, commonly known as the banded Malayan coral snake, is a species of venomous elapid snake endemic to Southeast Asia.
Calliophis intestinalis, comúnmente conocida como serpiente de coral a bandas de Malasia, serpiente chile o culebra chile es una pequeña serpiente venenosa de la familia Elapidae, endémica del sudeste asiático. La designación "serpiente chile" se refiere a la parte inferior de su cola, que es de color rojizo como los chiles. Mientras que los nombres de esta serpiente en castellano incluyen: serpiente coralina malaya con bandas,[2] serpiente coralina con bandas, [3][4] y serpiente coralina rayada malaya.[5]
La longitud del cuerpo de C. intestinalis alcanza los 60 cm. La cabeza es pequeña y casi del mismo ancho que el cuello.[6] La parte superior del cuerpo es negra con una línea blanquecina, amarillenta o anaranjada que se extiende a lo largo del trayecto vertebral. Esta línea está ramificada y tiene la forma de la letra "Y" en la parte superior de su cabeza. A ambos lados de la parte inferior del cuerpo hay una línea blanquecina que se extiende hasta la cola. La parte inferior del cuerpo es en blanco y negro, con la parte inferior de la cola de color rojo brillante.[6][7] Las escamas en la parte dorsal están dispuestas en 13 filas en el medio del cuerpo. Las escamas ventrales (parte inferior del cuerpo) cuentan con 197-273 piezas, mientras que las escamas subcaudales varían de 15 a 33 piezas. Los escudos labiales superiores (6 escamas) número 6, algunos de los cuales se encuentran en los bordes de los ojos, y uno de ellos está en contacto con las escamas del escudo nasal posterior.[2] Escudo anal único e indiviso.[4]
C. intestinalis se propaga en Tailandia, Malasia (Sem. Malaya y Sarawak-Sabah), Singapur e Indonesia (Sumatra, Java, Kalimantan).[8] C. intestinalis vive en bosques húmedos, pero también se ven a menudo en campos de arroz, plantaciones rurales y patios.[4][7] Esta tímida serpiente es activa durante la noche y puede vagar por tierra y por el suelo (semifosoriales). Estas serpientes se encuentran a menudo debajo de árboles, pilas de rocas e incluso colmenas.[6] Su alimento principal son las serpientes de poros pequeños (fosoriales), entre las que se encuentran Calamaria sp. y Liopeltis.sp.[4][6] Durante el día, C. intestinalis no es agresiva y no esquiva cuando se la molesta.[2][4] Si se la molesta, la serpiente aplana su cuerpo y levanta su cola, haciendo que la parte inferior de su cola parezca roja.[4][6] A veces, esta serpiente también vuelca su cuerpo o muestra su vientre rayado en blanco y negro.[2][4][6] El veneno es poderoso y se conocen casos fatales.[9]
C. intestinalis es una serpiente ovípara (se reproduce poniendo huevos). La cantidad de huevos producidos es de 3-5 gramos. Los huevos eclosionan después de la incubación durante 80 a 85 días.[6]
Calliophis intestinalis, comúnmente conocida como serpiente de coral a bandas de Malasia, serpiente chile o culebra chile es una pequeña serpiente venenosa de la familia Elapidae, endémica del sudeste asiático. La designación "serpiente chile" se refiere a la parte inferior de su cola, que es de color rojizo como los chiles. Mientras que los nombres de esta serpiente en castellano incluyen: serpiente coralina malaya con bandas, serpiente coralina con bandas, y serpiente coralina rayada malaya.
Calliophis intestinalis Calliophis generoko animalia da. Narrastien barruko Elapidae familian sailkatuta dago.
Calliophis intestinalis Calliophis generoko animalia da. Narrastien barruko Elapidae familian sailkatuta dago.
Calliophis intestinalis est une espèce de serpents de la famille des Elapidae[1].
Cette espèce se rencontre aux Philippines, en Indonésie, en Malaisie, à Singapour, au Brunei, en Thaïlande et au Viêt Nam[1].
C'est un serpent venimeux.
Selon Reptarium Reptile Database (7 août 2011)[2] :
Ular cabai atau ular cabe (Calliophis intestinalis) adalah sejenis ular berbisa dari suku Elapidae. Ular berukuran kecil ini menyebar terbatas (endemik) di Asia Tenggara[1]. Dalam bahasa Inggris ia dikenal sebagai Banded Malayan Coral Snake[6], Banded Coral Snake[7][8], atau Malayan Striped Coral Snake[9]. Dalam bahasa Melayu dinamai ular tali kasut, yang berarti 'ular tali sepatu' karena melihat rupanya[6].
Ular yang bertubuh kecil, panjang dan ramping; panjang total tubuhnya mencapai 58 cm[10] (catatan lain menyebutkan hingga 71 cm[9]). Kepalanya kecil dan sedikit memipih rata, tak terbedakan dari lehernya, dan moncongnya membulat; sebuah bintik segitiga keputihan terdapat pada masing-masing pelipisnya[11].
Punggung berwarna kehitam-hitaman, dengan sejalur garis tipis membujur di atas tulang belakang (vertebrae) yang berwarna jingga, kuning, atau keputihan; garis ini bercabang di atas kepalanya. Pada masing-masing sisi tubuh bagian bawah terdapat lagi satu garis putih yang membujur hingga ke ekornya. Sisi perut putih (kekuningan) dengan belang-belang hitam, dengan warna merah terang di bawah ekornya.[11]
Sisik-sisik dorsal tersusun dalam 13 deret di tengah tubuh[10]. Sisik-sisik ventral berjumlah 197-273 buah, sedangkan sisik-sisik subkaudal antara 15-33 buah. Perisai labial atas 6 buah, yang ke-3 dan ke-4 menyentuh mata; perisai yang ke-3 juga menyentuh perisai nasal posterior.[6] Perisai anal tunggal, tak berbelah[8].
C. intestinalis menyebar di Thailand, Vietnam, Semenanjung Malaya, Singapura, Indonesia (Sumatra, Kepulauan Mentawai, Jawa, Kalimantan), dan Filipina[5]. Di Pulau Kalimantan, tercatat pula dari Brunei, Sabah, dan Sarawak[9].
Ular cabe terutama hidup di hutan primer dan sekunder, namun sering pula didapati di kebun-kebun dan pekarangan[8]. Ia aktif di malam hari (nokturnal), dan hidup di atas dan di bawah tanah (semi-fosorial)[10]. Bersifat pemalu[8][10], ular ini sering bersembunyi di lubang-lubang tanah, di bawah kayu, tumpukan batu atau serasah[11]. Ular cabe terutama memangsa ular-ular kecil yang hidup di dalam tanah (fosorial)[10][11], misalnya jenis-jenis Calamaria dan Liopeltis[8].
Pada siang hari ular ini tampak jinak, tidak agresif[8], dan tidak berlari pergi apabila diganggu[6]. Ular cabe memiliki perilaku khas bila merasa terganggu, yakni memipihkan tubuhnya dan menjungkitkan ekornya sehingga bagian yang berwarna merah terlihat jelas[8][11]. Kadang-kadang ia juga menggulingkan badannya, sehingga perutnya yang berbelang-belang menghadap ke atas[8][11]; perilaku yang dikenal sebagai aposematic behavior[6].
Ular cabe bertelur 3-5 butir[10]; yang menetas setelah 80-85 hari[11].
Sebagaimana kerabatnya ular-ular dari suku Elapidae, Calliophis intestinalis memiliki bisa yang sangat kuat dari golongan neurotoksin[11]. Efek bisa ini menimbulkan rasa pusing, mual-mual, dan kesulitan bernafas pada korbannya[12]; terasa sakit pada sekitar luka gigitan, pembengkakan, dan mungkin pula kematian jaringan (nekrosis)[7]. Diketahui pula bahwa ada orang yang hingga pada ajalnya karena tergigit ular ini[9].
Kelenjar bisa pada ular cabai memanjang hingga sepertiga tubuh bagian depan[11].
Sejauh ini ada tujuh anak jenis (subspesies) Calliophis intestinalis yang diakui dunia ilmiah:[5][13]
Ular cabai atau ular cabe (Calliophis intestinalis) adalah sejenis ular berbisa dari suku Elapidae. Ular berukuran kecil ini menyebar terbatas (endemik) di Asia Tenggara. Dalam bahasa Inggris ia dikenal sebagai Banded Malayan Coral Snake, Banded Coral Snake, atau Malayan Striped Coral Snake. Dalam bahasa Melayu dinamai ular tali kasut, yang berarti 'ular tali sepatu' karena melihat rupanya.
Ular Pantai Belang (Calliophis intestinalis) ialah sejenis ular.
Calliophis intestinalis là một loài rắn trong họ Rắn hổ. Loài này được Laurenti mô tả khoa học đầu tiên năm 1768.[4]
Calliophis intestinalis là một loài rắn trong họ Rắn hổ. Loài này được Laurenti mô tả khoa học đầu tiên năm 1768.