Kakatua koki (Cacatua galerita) merupakan salah satu jenis burung paruh bengkok dari keluarga Cacatuidae dan genus Cacatua. Selain dikenal dengan kakatua koki juga dikenal dengan nama kakatua jambul kuning. Jenis kakatua ini dapat ditemukan di beberapa daerah bagian timur seperti australia, papua nugini dan tentunya beberapa pulau indonesia sepeti papua dan sekitarnya.
Kakatua koki berukuran antara 45-55 cm dengan berat dan berat tubuh sekitar 815–975 g dengan jambul sepanjang sekitar 14 cm[2]. Kakatua putih berjambul kuning yang sangat besar; penutup telinga bersemu kuning; paruh hitam, kaki abu-abu; ketika terbang sayap bawah dan sisi ekor bagian bawah terlihat kuning. Betina dan jantan memiliki penampilan yang serupa (monomorfik); Namun, betina dapat diidentifikasi dari warna mata cokelat kemerahan, sedangkan jantan memiliki mata coklat yang lebih gelap.
Burung ini dapat dijumpai di Australia dan seluruh Kawasan Papua dan tasmania, kecuali beberapa pulau kecil. Spesies kakatua koki terdiri dari empat sub-spesies yang diakui:
Suara seperti trompet yang keras, juga jeritan tunggal parau yang semakin rendah atau diulang kira-kira sekali dalam satu detik. Suara panggilan AH-YAI-YAH dalam kawanan yang dijawab KAI-YAH!. Suara tanda bahaya RAAA!. Jika sendirian, mengeluarkan rangkaian suara panggilan yang diulang-ulang, beberapa diantaranya bernada sangat lembut.
Hidup di habitat yang bervariasi seperti hutan sekunder (termasuk hutan rawa dan hutan di sepanjang sungai), hutan mangrove, habitat terbuka, lahan budidaya (termasuk sawah dan perkebunan sawit), savana serta kawasan suburban. Dapat ditemui sampai ketinggian 1500m di Australia dan 2400m di Papua. Burung penetap yang sangat setia berada di kawasan berbiaknya. Biasa dalam kelompok besar sampai 2000 individu, ketika di habitat pakan terdapat sistem pembagian tugas dimana saat anggota kelompok mencari makan di permukaan tanah, beberapa individu bertengger di tempat tinggi bertugas memantau predator.
Kelompok burung yang mencolok dan ribut, sesaat setelah senja merupakan masa paling aktif bagi kelompok burung ini. Mencari makan di rerumputan atau belukar untuk mengambil biji-bijian atau tunas muda. Makanan bervariasi termasuk akar, rhizoma, buah lunak, bunga, kuncup bunga dan serangga beserta larvanya. Juga memakan tanaman budidaya seperti jagung, sehingga sering dianggap sebagai hama tanaman. Jika diganggu akan bersuara keras secara terus menerus, memiliki kemampuan untuk mematahkan dan menjatuhkan ranting pohon ke kepala pengamat yang berada di bawahnya. Sering berganti arah ketika terbang dengan kepakan sayap yang tidak teratur.
Burung kakaktua koki bersifat monogami alias memiliki satu pasangan selama hidupnya. Ketika jantan sudah mulai birahi, tanda-tandanya mulai menaikkan jambulnya sambing menggeleng-gelenkan ke kanan dan kiri sambil bersuara lembut untuk menarik perhatian si betina[4]
Pada waktu pagi biasanya memakan biji-bijian, pada siang hari mereka bertengger di pohon makan tunas dedaunan dan menggigit kulit kayu, menjelang sore mereka makan kembali makan yang kemudian terbang terbang ke pepohonan untuk tidur bersama kelompoknya. Setiap hari mereka memakan di tempat yang sama sampai persediaan makanan habis. Pada umumnya mereka memakan biji-bijian, rumput, tunas-tunas daun, akar-akaran, buah beri dan kacang.[5]
Daftar merah IUCN: Resiko Rendah (LC)
Perdagangan Internasional: Appendix II, dapat diperdagangkan dengan pengaturan tertentu.
Perlindungan: PP No. 7/1999
Kakatua koki (Cacatua galerita) merupakan salah satu jenis burung paruh bengkok dari keluarga Cacatuidae dan genus Cacatua. Selain dikenal dengan kakatua koki juga dikenal dengan nama kakatua jambul kuning. Jenis kakatua ini dapat ditemukan di beberapa daerah bagian timur seperti australia, papua nugini dan tentunya beberapa pulau indonesia sepeti papua dan sekitarnya.